Kata Kata Anak Rantau Saat Bulan Puasa
Bulan puasa menjadi momen yang sangat spesial bagi umat muslim di Indonesia. Meski begitu, bagi sebagian anak-anak rantau yang tinggal jauh dari keluarga, momen ini bisa menjadi sedikit menyedihkan karena mereka tidak bisa menghabiskan waktu bersama keluarga mereka.
Kangen dengan Makanan Khas Bulan Puasa
Satu hal yang pasti dirindukan oleh anak-anak rantau saat bulan puasa tiba adalah makanan khas bulan puasa. Tidak bisa bertemu keluarga dan menikmati makanan bersama tentu sangat disayangkan. Beberapa makanan yang umumnya disajikan saat buka puasa seperti kolak, dodol, ketupat, opor ayam, dan masih banyak lagi. Meski begitu, anak-anak rantau masih bisa menikmati makanan khas bulan puasa dengan membelinya di warung-warung atau di pasar tradisional tempat mereka tinggal.
Terbiasa Menjalani Puasa Sendirian
Meski harus menjalani puasa sendirian, anak-anak rantau umumnya sudah terbiasa menjalani puasa secara mandiri. Mereka sudah terbiasa mengatur jadwal makan dan tidur sendiri tanpa bantuan orang tua atau keluarga. Hal ini juga membantu membangun kemandirian dan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri mereka sendiri.
Kangen dengan Suasana Ramadhan di Kampung Halaman
Selain makanan khas bulan puasa, anak-anak rantau juga pasti merindukan suasana Ramadhan di kampung halaman mereka. Suasana yang ramai dan khidmat saat shalat tarawih menjadi kebiasaan yang sangat dirindukan. Selain itu, adanya acara-acara takbiran, hingga sahur on the road juga menjadi tradisi yang sangat diidamkan.
Berkomunikasi dengan Keluarga Melalui Teknologi
Meski tidak bertemu langsung, saat ini kemajuan teknologi memungkinkan anak-anak rantau untuk tetap terhubung dengan keluarga mereka. Dari pesan singkat, panggilan video, hingga media sosial seperti instagram, memungkinkan anak-anak rantau untuk tetap dapat berkomunikasi dengan keluarga di kampung halaman mereka.
Kesimpulan
Bulan puasa memang momen yang sangat spesial bagi umat muslim di Indonesia. Namun, bagi anak-anak rantau yang jauh dari keluarga, momen ini bisa menjadi sedikit menyedihkan karena mereka tidak bisa bersama-sama dengan keluarga mereka. Meski begitu, dengan pengalaman dan kemandirian yang mereka dapatkan, anak-anak rantau tetap bisa menjalani puasa dengan lancar dan merayakan Idul Fitri dengan sukacita bersama keluarga mereka di kemudian hari.