Kata Kata Kasar Bahasa Jawa Dan Artinya
Bahasa Jawa memiliki kekayaan kosakata yang luas dan bervariasi. Namun, tak sedikit pula kata-kata kasar dalam bahasa Jawa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata kasar ini dapat merujuk pada kata-kata yang mematikan, mengutuk, atau merendahkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenal kata-kata kasar bahasa Jawa serta artinya agar tak salah menggunakan dan dihindari dalam percakapan sehari-hari.
1. Anjir
Anjir merupakan kata kasar bahasa Jawa yang lazim digunakan. Kata ini memiliki arti serupa dengan kata-kata kasar dalam bahasa Indonesia seperti "sial", "sakit", atau "ngaco". Penggunaannya pun begitu variatif, bisa digunakan sebagai ungkapan kaget, kecewa, atau marah. Meskipun kata ini sudah terlalu biasa, tetap kita harus menjaga etika dan sopan santun dalam pergaulan.
2. Kontol
Kata kasar bahasa Jawa lainnya adalah "kontol". Kata ini merujuk pada alat kelamin pria dan biasanya digunakan sebagai kata umpatan untuk mengungkit seseorang yang dianggap memalukan atau mengganggu. Karena kata ini dianggap kurang sopan, sebaiknya kita menghindari penggunaannya dalam percakapan sehari-hari, terlebih dengan orang yang kita tidak kenal atau dalam situasi formal.
3. Memble
Kata "memble" memiliki arti yang serupa dengan kata "bodoh" dalam bahasa Indonesia. Kata ini juga digunakan sebagai kata umpatan untuk mengungkit seseorang yang dianggap kurang pintar atau keberanian. Meskipun penggunaannya cukup sering dijumpai, tetap kita harus berhati-hati dalam menggunakan kata ini agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
4. Ndeso
"Ndeso" adalah kata kasar bahasa Jawa yang merujuk pada orang yang dianggap kampungan, tidak berpendidikan, atau kurang melek teknologi. Kata ini juga dapat digunakan untuk mengikis harga diri seseorang, sehingga sebaiknya kita tidak menggunakan kata ini kepada orang lain.
5. Cukimai
Kata "cukimai" merupakan kata kasar bahasa Jawa yang merujuk pada alat kelamin wanita. Penggunaannya biasanya digunakan sebagai kata umpatan yang tidak pantas dan kurang sopan. Meskipun terkadang kata ini digunakan dalam percakapan antar teman yang memiliki tingkat keakraban yang tinggi, sebaiknya kita tidak menggunakannya dalam situasi formal atau menghindari penggunaannya agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
6. Rahus
"Rahus" adalah kata kasar bahasa Jawa yang merujuk pada orang yang suka berbohong atau tidak jujur. Kata ini juga dapat digunakan sebagai kata umpatan untuk mengungkit keburukan seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya kita menghindari penggunaan kata tersebut dalam percakapan sehari-hari.
7. Sinting
Kata "sinting" berarti "gila" dalam bahasa Indonesia. Kata ini biasanya digunakan sebagai kata umpatan atau sindiran untuk seseorang yang dianggap aneh, tidak waras, atau kurang masuk akal. Karena kata ini dapat menyinggung perasaan orang lain, sebaiknya kita menghindari penggunaannya dalam percakapan sehari-hari.
Kesimpulan
Demikianlah beberapa kata kasar bahasa Jawa yang kerap digunakan dalam percakapan sehari-hari. Meskipun penggunaannya sudah menjadi kebiasaan, kita harus tetap menjaga sopan santun dalam pergaulan sehari-hari. Sebaiknya kita menghindari penggunaan kata-kata kasar tersebut dan menggantinya dengan kata-kata yang lebih sopan dan santun.