Kata Kata Bijak Bahasa Lampung Dan Artinya
Bahasa Lampung adalah bahasa yang digunakan oleh orang Lampung, sebuah provinsi di Pulau Sumatera. Bahasa ini memiliki keunikan dan kekayaan tersendiri, terutama dalam hal ungkapan dan kata-kata bijak. Kata-kata bijak bahasa Lampung biasanya mengandung nilai-nilai kehidupan dan kearifan lokal yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Lampung. Berikut adalah beberapa kata-kata bijak bahasa Lampung dan artinya:
1. "Pikatse ilat, apikatse kulat"
Kata-kata bijak ini mengajarkan kita tentang pentingnya memilih kata-kata yang baik dan bijak dalam berbicara. Pikatse ilat artinya memilih kata-kata yang baik, sedangkan apikatse kulat artinya menghindari kata-kata yang buruk atau kasar. Dengan memilih kata-kata yang baik dan bijak, kita dapat menghindari konflik dan menciptakan hubungan yang baik dengan orang lain.
2. "Ngomong rengkah, ngandak rengkah"
Kata-kata bijak ini mengajarkan kita untuk berbicara dengan jujur dan terbuka. Ngomong rengkah artinya berbicara dengan jujur, sedangkan ngandak rengkah artinya mengangkat kejujuran. Dengan berbicara dengan jujur dan terbuka, kita dapat menciptakan rasa saling percaya dan menghindari konflik yang timbul karena kebohongan atau kepalsuan.
3. "Tamiang kajon, tamiang kasakitan"
Kata-kata bijak ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan diri. Tamiang kajon artinya menjaga kesehatan, sedangkan tamiang kasakitan artinya menghindari sakit atau kecelakaan. Dengan menjaga kesehatan dan keselamatan diri, kita dapat memperpanjang hidup dan menghindari masalah kesehatan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. "Aba-aba megi, jenei haati"
Kata-kata bijak ini mengajarkan kita tentang pentingnya bekerja keras dan memiliki semangat yang tinggi dalam menjalani hidup. Aba-aba megi artinya bekerja keras, sedangkan jenei haati artinya memiliki semangat yang tinggi. Dengan bekerja keras dan memiliki semangat yang tinggi, kita dapat mencapai tujuan hidup yang lebih baik dan menghindari kegagalan atau keputusasaan.
5. "Tepuk piken, pulih piken"
Kata-kata bijak ini mengajarkan kita tentang pentingnya saling memberi dukungan dan bantuan dalam menghadapi masalah. Tepuk piken artinya memberi dukungan, sedangkan pulih piken artinya memberi bantuan. Dengan saling memberi dukungan dan bantuan, kita dapat mengatasi masalah dengan lebih mudah dan cepat, serta menciptakan rasa solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
6. "Cakap api, baleh bakar"
Kata-kata bijak ini mengajarkan kita tentang pentingnya berbicara dengan hati-hati dan menghindari ujaran yang dapat memicu konflik. Cakap api artinya berbicara dengan ujaran yang tajam atau menyakitkan, sedangkan baleh bakar artinya menghindari konflik. Dengan berbicara dengan hati-hati dan menghindari ujaran yang dapat memicu konflik, kita dapat menciptakan suasana yang kondusif dan damai dalam masyarakat.
7. "Tanggam lapeh, tanggap kapeh"
Kata-kata bijak ini mengajarkan kita tentang pentingnya bersikap tanggap dan cepat dalam mengambil keputusan atau tindakan. Tanggam lapeh artinya bersikap tanggap, sedangkan tanggap kapeh artinya cepat dalam bertindak. Dengan bersikap tanggap dan cepat dalam mengambil keputusan atau tindakan, kita dapat menghindari kegagalan atau kerugian yang lebih besar.
8. "Susah kandang, senang lauk"
Kata-kata bijak ini mengajarkan kita tentang pentingnya bersabar dan bersyukur dalam menghadapi kesulitan hidup. Susah kandang artinya mengalami kesulitan dalam hidup, sedangkan senang lauk artinya bersyukur atas rezeki yang diberikan. Dengan bersabar dan bersyukur dalam menghadapi kesulitan hidup, kita dapat menghindari keputusasaan atau depresi, serta menciptakan rasa optimisme dan semangat dalam menghadapi tantangan hidup.
9. "Nenek buyut aja, nek bakal mo aja"
Kata-kata bijak ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga hubungan dan memperhatikan orang tua atau nenek moyang kita. Nenek buyut aja artinya memperhatikan nenek moyang kita, sedangkan nek bakal mo aja artinya menjaga hubungan dengan keluarga. Dengan menjaga hubungan dan memperhatikan orang tua atau nenek moyang kita, kita dapat menciptakan rasa kasih sayang dan hormat kepada mereka, serta memperkuat hubungan keluarga yang harmonis.
10. "Lidah lidah, besi kawat"
Kata-kata bijak ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kata-kata dan ujaran yang kita gunakan dalam berbicara. Lidah lidah artinya menjaga ujaran, sedangkan besi kawat artinya menghindari ujaran yang kasar atau menyakitkan. Dengan menjaga kata-kata dan ujaran yang baik, kita dapat menciptakan hubungan yang baik dengan orang lain dan menghindari konflik atau pertengkaran.
Kesimpulan
Kata-kata bijak bahasa Lampung mengandung banyak nilai-nilai kehidupan dan kearifan lokal yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Lampung. Dari ke sepuluh kata-kata bijak di atas, kita dapat belajar tentang pentingnya memilih kata-kata yang baik dan bijak dalam berbicara, berbicara dengan jujur dan terbuka, menjaga kesehatan dan keselamatan diri, bekerja keras dan memiliki semangat yang tinggi, saling memberi dukungan dan bantuan dalam menghadapi masalah, berbicara dengan hati-hati dan menghindari ujaran yang dapat memicu konflik, bersikap tanggap dan cepat dalam mengambil keputusan atau tindakan, bersabar dan bersyukur dalam menghadapi kesulitan hidup, menjaga hubungan dan memperhatikan orang tua atau nenek moyang kita, serta menjaga kata-kata dan ujaran yang kita gunakan dalam berbicara. Semoga kata-kata bijak bahasa Lampung ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita dalam menjalani hidup yang lebih baik dan bermanfaat.